Disini saya akan menceritakan tentang
Biografi, Perkembangan, dan Profil PT. Telekmunikasi Indonesia (Telkom).
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (“TELKOM”, “Perseroan”, atau
“Perusahaan”) adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan
terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon
tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak bergerak
nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet,
serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui
anak perusahaan.
Pada awalnya di kenal sebagai sebuah badan usaha
swasta penyedia layanan pos dan telegrap atau dengan nama “JAWATAN”.
Pada tahun 1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel),PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara
Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi
(PN Telekomunikasi). Dan pada tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan
menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan
jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Pada tanggal 14
November 1995 di resmikan PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai nama
perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.
TELKOM menyediakan
jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap nirkabel
(fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet
serta jasa multimedia lainnya.
Perkembangan PT Telkom di Indonesia
Logo PT Telkom Lama
1882 sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda.
1906
Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur
layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap
dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).
1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.
1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
1965
PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos &
Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
1974
PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi
(Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun
internasional.
1980 PT
Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk
menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari
Perumtel.
1989 Undang-undang nomor 3/1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991.
1995
Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering/IPO)
dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat
dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya
(BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE).
Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering
Without Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange.
1996 Kerja
sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di
wilayah Divisi Regional I Sumatra – dengan mitra PT Pramindo Ikat
Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten – dengan
mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa
Tengah dan DI Yogyakarta – dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi
Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan – dengan mitra PT
Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan
Timur Indonesia – dengan mitra PT Bukaka Singtel.
1999 Undang-undang nomor 36/1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi.
2001
TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari
implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia,
yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan
silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM
menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra
dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan
keuangan TELKOM.
2002
TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham
pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus
2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada
tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada
Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham
Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan
telekomunikasi lokal.
Dalam meningkatkan usahanya serta
memberikan proteksi yang sesuai dengan keinginan masyarakat, PT.Telkom
telah membuka kantor-kantor Cabang dan Perwakilan yang terdapat di
berbagai regional yang terdiri dari : 7 DIVRE yaitu Divre 1 Sumatera,
Divre 2 Jakarta, Divre 3 Jawa Barat, Divre 4 Jawa Tengah &
DI.Yogyakarta, Divre 5 Jawa Timur, Divre 6 Kalimantan, Divre 7 Kawasan
Timur Indonesia.
PT. Telkom Juga mempunyai anak perusahaan seperti,
Telkomsel, Telkomvision/Indonusa, Infomedia, Graha Sarana Duta / GSD,
Patrakom, Bangtelindo, PT FINNET Indonesia.
Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi TELKOM:
* Telepon
1. Telepon tetap (PSTN), layanan telepon tetap yang hingga kini masih menjadi monopoli TELKOM di Indonesia
2. Telkom Flexi, layanan telepon fixed wireless CDMA
Data/Internet
1. TELKOMNet Instan, layanan akses internet dial up
2. TELKOMNet Astinet, layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan
3. Speedy, layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan teknologi ADSL
4. e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb Plazatron)
5. Solusi Enterprise- INFONET
6. TELKOMLink DINAccess
Sampai
dengan 31 Desember 2009, jumlah pelanggan TELKOM telah tumbuh sebesar
21,2% atau menjadi 105,1 juta pelanggan. TELKOM melayani 8,4 juta
pelanggan telepon tidak bergerak kabel, 15,1 juta pelanggan telepon
tidak bergerak nirkabel, dan 81,6 juta pelanggan telepon seluler.
Sampai
dengan 31 Desember 2009, sebagian besar dari saham biasa TELKOM
dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan sisanya dimiliki oleh
pemegang saham publik. Saham TELKOM diperdagangkan di Bursa Efek
Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock
Exchange (“LSE”) dan Tokyo Stock Exchange (tanpa tercatat). Harga saham
TELKOM di BEI pada akhir Desember 2009 adalah Rp9.450 dengan nilai
kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2009 mencapai Rp190.512
miliar atau 9,43% dari kapitalisasi pasar BEI.
Untuk menghadapi
tantangan dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan mobilitas
dankonektivitas tanpa putus, TELKOM telah memperluas portofolio
bisnisnya yang mencakup telekomunikasi, informasi, media dan edutainment
(TIME). Dengan meningkatkan infrastruktur, memperluas teknologi Next
Generation Network (NGN) dan memobilisasi sinergi di seluruh jajaran
TELKOMGroup, TELKOM dapat mewujudkan dan memberdayakan pelanggan ritel
dan korporasi dengan memberikan kualitas, kecepatan, kehandalan dan
layanan pelanggan yang lebih baik.
Pada tahun 2009, laba bersih
konsolidasian kami sebesar Rp11.332,1 miliar meningkat 6,7% dibanding
tahun 2008 atau 100,8% terhadap target tahun 2009. Sementara itu margin
laba bersih kami sebesar 17,5% di tahun 2009 yang merupakan pencapaian
105,4% terhadap target margin laba bersih.
Prestasi keuangan
tersebut didukung oleh kinerja operasional kami yang juga solid. Saat
ini kami melayani 105,2 juta pelanggan, dari bisnis seluler, telepon
tidak bergerak dan telepon tidak bergerak nirkabel. jumlah tersebut
merupakan pencapaian 106% terhadap target perusahaan. Penambahan
pelanggan kami dipimpin oleh bisnis seluler yang bertambah 16,34 juta
pelanggan atau pencapaian 162% terhadap target perusahaan tahun 2009.
Profil Telkom Indonesia
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, (Telkom) adalah BUMN yang bergerak di
bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia.
Saat ini sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (53,6%), dan 46,4%
dimiliki oleh Publik, Bank of New York, dan Investor dalam Negeri.
Telkom mempunyai 13 anak perusahaan. Telkom telah melayani lebih dari
151,9 juta pelanggan yang terdiri dari seluler (Telkomsel) lebih dari
125 juta dan pelanggan tetap 25,8 juta.
Perusahaan ini
menyediakan berbagai layanan komunikasi lainnya termasuk interkoneksi
jaringan telepon, multimedia, data dan layanan terkait komunikasi
internet, sewa transponder satelit, sirkit langganan, televisi berbayar
dan layanan VoIP. Perusahaan yang memiliki visi menjadi perusahaan yang
unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media,
Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional ini telah
mendominasi lebih dari 60 persen pangsa pasar broadband Indonesia.
Artinya Telkom sudah memiliki lebih dari 19 juta pelanggan broadband.
Telkom memiliki kapasitas gateway internet lebih dari 106,4 Gbps.
Perusahaan ini selalu berusaha memastikan kecukupan gateway internet
guna memenuhi kebutuhan konsumen baik dari fixed broadband maupun
mobile broadband.
Telkom berfokus pada layanan TIMES dan
berkomitmen mempelopori masyarakat digital di Indonesia. Telkom
mempunyai grand strategy menuju sustainable competitive growth dengan
sasaran pertumbuhan organik meliputi layanan konsumer, layanan
enterprise, dan layanan wholesale dan internasional, yang didukung oleh
10 juta sambungan POTS dan 5 juta sambungan Speedy. Serta pertumbuhan
inorganik yang diraih dengan pengembangan bisnis baru, pengelolaan
portofolio strategis, serta membangun sinergi antara perusahaan dan
entitas anak perusahaan.
Dalam jangka panjang Telkom akan
terus berinovasi guna meningkatkan pendapatan perusahaan di
tengah-tengah persaingan bisnis yang semakin sengit. Perusahaan
berencana untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah menjadi
perusahaan dengan skala besar serta meluncurkan produk-produk baru
melalui kerjasama dengan mitra perusahaan. Kerja keras yang dilakukan
Telkom terbukti dengan meningkatnya jumlah pelanggan broadband hingga
mencapai 10,5 juta pelanggan tercatat pada 31 Desember 2011. Angka ini
meningkat sebesar 64,3%. Peningkatan juga terjadi pada layanan seluler
yang naik hingga mencapai 107 juta pelanggan atau naik sekitar 13,8%.
Telkom
juga berkembang melalui anak perusahaan antara lain PT Telekomunikasi
Selular (Telkomsel), PT Multimedia Nusantara (Metra), PT Telekomunikasi
Indonesia International (TII/Telin), PT PINS Indonesia (PINS/Pramindo),
PT Infomedia Nusantara (Infomedia), PT Dayamitra Telekomunikasi
(Mitratel/Dayamitra), PT Indonusa Telemedia (TelkomVision), PT Graha
Sarana Duta (TelkomProperty/GSD), dan PT Napsindo Primatel Internasional
(Napsindo). Pada pertengahan tahun 2013, Telkom Grup akan membangun
Device-Network-Application (DNA) guna melahirkan teknologi broadband
dengan kualitas baik di Indonesia. Dengan ini nantinya Telkom akan
membawa negara Indonesia menjadi negara maju dalam teknologi informasi
di dunia melalui teknologi broadband-nya.